olimpiade

Olimpiade Bukan Hanya Sekadar Hiburan Olahraga, Namun Bisnis Yang Bernuansa Politis

Olimpiade Bukan Hanya Sekadar Hiburan Olahraga, Namun Bisnis Yang Bernuansa Politis

Kabar dari Olimpiade Paris 2024 diketahui menyertakan hampir 10.500 para atlet berasal dari 200 negara di wilayah masing-masing. akan tetapi, ajang Olimpiade ini terlihat bukan hanya sekadar hiburan olahraga.

Melainkan Olimpiade terselenggara ini dianggap sebagai raksasa bisnis yang dapat meraup hasil di nilai miliaran dolar buat Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Bahkan, Olimpiade ini juga berdampak pengaruhnya geopolitik yang terlihat pada perolehan medali berdasarkan klasemen. maka, ketika acara penyerahan medali emas kepada para atlet yang sudah berhasil memenangkanya, acara tersebut dihadiri para pemimpin dunia yang diiringi lagu kebangsaan.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan untuk mengetahui bisnis Olimpiade ini, beginilah proses mengenai cara kerja penyelenggara IOC dan Olimpiade terselenggara.

Komite Olimpiade Internasional merupakan sebuah badan nirlaba nonpemerintah yang bermarkas kantor pusat di daerah Lausanne, Swiss.

Maka 91% pendapatan yang diperoleh dari ajang Olimpiade ini lewat penjualan hak siar 61% dan 30% didapatkan dari sponsor. sedangkan untuk siklus pendapatan dalam empat tahun terakhir di Olimpiade pada musim dingin dan musim panas sebelumnya, berakhir pada saat ajang Olimpiade di Tokyo pada tahun 2021 mencapai angka pendapatan sebesar USD7,6 miliar.

IOC pun memberitahukan bahwa pihak mereka mengembalikan 90% dari pendapatanya yang diberikan kepada para pemenang olahraga, walaupun tidak secara langsung diberikan kepada para atlet, namun bagimanapun negara perwakilan masing-masing pastinya akan memberikan tanda jasa sebagian kecilnya kepada sang atlet pemenang.

Disamping itu, terdengar kabar dari pihak IOC, mereka katanya membuka kantor pusat yang baru lagi di tahun 2019 dengan menghabiskan biaya sebesar 190 juta franc Swiss atau di nilai USD200 juta. oleh karena itu, mungkin saja IOC sedang merencanakan proses langkah pembaharuan.

Kembali lagi pada Pihak IOC juga membocorkan, bahwa sebenarnya untuk ajang Olimpiade yang diselenggarakan ini, negara tuan rumah akan menanggung sebagian besar. maka diketahui, biaya ketika di Olimpiade Tokyo menghabiskan dana sebesar USD13 miliar.

Sehingga dari biaya setengahnya itu ditanggung oleh lembaga-lembaga pemerintahan Jepang. namun, ketika sempat diaudit oleh perwakilan pemerintah Jepang. mereka menunjukkan bahwa biaya sebenarnya bisa menghabiskan dua kali lipat dari nilai yang diketahui. lanjut lagi di https://lapaktar.com/ untuk mengetahui informasi kategori berita olahraga lainya.